“Semakin banyak brand-brand otomotif akan menguntungkan konsumen. Konsumen bisa secara bijak memilih produk mana yang paling bagus dan produk yang sesuai (keinginan konsumen-Red),” ujar 4W Marketing Director PT SIS, Harold Donnel saat media gathering Suzuki, di Jakarta.
Meski demikian, Harold yakin Suzuki memiliki keunggulan tersendiri, dan akan tetap dipilih oleh pengendara di Indonesia.
Lalu bagaimana strategi Suzuki menghadapi persaingan di Industri otomotif Indonesia? Strategic Planning Dept. Head PT SIS, Joshi Prasetya menjelaskan strategi Suzuki di Indonesia pada 2024 tidak akan jauh berbeda dibandingkan tahun 2023 kemarin.
“Kami di Suzuki memiliki 2 segmen, kalau di-passenger car (mobil penumpang) sudah di sampaikan, infratruktur lebih baik artinya mobilitas semakin banyak. Kami optimis Suzuki akan tumbuh, infrastruktur sudah lebih baik, kami berharap akan tumbuh,” Randy menambahkan.
“Pada segmen komersial, selama pandemi jusru kami sangat-sangat terbantu dengan New Carry, ekonomi kita sulit tapi bisnis-bisnis yang didukung New Carry seperti logistik, pangan, dan lain-lain harus terus beraktivitas. Untuk itu 2024 kami optimis, secara total akan menguasai 8,24 persen market share, target kami menargetkan 9 persen harus jadi milik Suzuki,” Randay menambahkan.